Matematika berasal dari kata “Mathema”
dalam bahasa Yunani yang artinya ilmu pengetahuan, pembelajaran, pekerjaan. Asal-usul
pemikiran matematika ada pada konsep angka, besar dan bentuk. Studi modern
terhadap fosil binatang menunjukkan bahasa konsep ini tak berlaku unik bagi
manusia dan konsep ini mungkin menjadi bagian sehari-hari dalam kawasan
pemburu. Konsep angka/bilangan ini berevolusi secara bertahap dari waktu ke
waktu.
Objek tertua matematika yaitu tulang
Lebombo yang ditemukan di pegunungan Lebombo, Swaziland dan diperkirakan
berasal dari tahun 35000 SM. Tulang Lebombo ini digunakan oleh kaum wanita
untuk menghitung siklus menstruasi. Selanjutnya tulang Ishango yang ditemukan
di dekat hulu sungai Nil (Kongo). Matematika sendiri mulai muncul dan
berkembang pertama kali di Mesopotania (Matematika Babilonia). Matematika Babilonia
mengacu pada semua matematika yang dikembangkan oleh bangsa Mesopotania
sendiri. Matematika Babilonia ditulis dengan menggunakan system bilangan
seksagesimal (baris 60) dan dari sinilah muncul penggunaan bilangan 60 detik
untuk 1 menit, 60 menit untuk 1 ja, dan 360(60x6) derajat untuk 1 putaran
lingkaran. Selanjutnya matematika mulai berkembang di Mesir (Matematika Mesir).
Salah satu naskah matematika Mesir yang paling panjang yaitu Lembaran
Rhind(Lembaran Ahmes) yang diperkirakan berasal dari tahun 1650 SM. Ini merupakan
semacam buku petunjuk bagi siswa dalam belajar aritmatika dan geometri. Tak hanya
rumus luas dan metode perkalian, pembagian, dan pecahan. Juga berisi
pengetahuan matematika lainseperti nomor komposit dan prima, aritmatika, geometric,
dan makna deret. Ini juga menunjukkan bagaimana awal untuk memecahkan persamaan
linier dan sebagai rangkai aritmatika dan geometri.
Lalu sekitar abad 600 SM sampai 300
M, matematika berkembang di Yunani(Matematika Yunani). Matematika Yunani
dimulakan oleh Thales dari Miletus(624-546 SM) dan Phythagoras dari
Samos(582-507 SM), juga Edoxus, Euclides, dan Achimedes. Matematika Yunani
sudah lebih baik perkembangannya jika dibandingkan dengan matematika yang
berkembang sebelumnya. Dalam matematika Yunani, Phythagoras membuktikan
bagaimana teorema Phythagoras secara matematis. Archimedes membuat geometri
bidang datar dan mencetuskan nama parabola. Diophantus menemukan aritmatika,
Hipassus menemukan bilangan irrasional. Juga dalam matematika Yunani ini sudah
mengenal bilangan prima.
Selanjutnya matematika berkembang di
Cina pada tahun 300 SM(Matematika Cina). Perkembangan matematika di Cina sudah
mulai mengenal system notasi posisional bilangan decimal yang disebut “bilangan
batang”, dimana sandi-sandi yang berbeda digunakan untuk bilangan-bilangan
antara 1 dan 10 dan sandi-sandi lainnya sebagai perpangkatan dari sepuluh. Dengan
itu, bilangan 123 ditulis dengan lambang “1” diikuti dengan symbol untuk “100”,
maka symbol untuk “2” diikuti dengan symbol untuk “10” dan diikuti dengan symbol
untuk “3”. Ini merupakan system bilangan yang paling maju di dunia saat itu. Selain
itu, pada matematika Cina ini mulai mengenal sifat-sifat segitiga siku-siku,
metode untuk memecahkan beberapa jenis persamaan(kuadrat, kubik, dan qualitik),
mengembangkan angka negative, bilangan dan system biner aljabar, geometri,
trigonometri, dan kalkulus.
Pada tahun 100 M, Matematika mulai
berkembang ke India(Matematika India). Catatan tertua matematikawan India
seperti The Sulba Sutra berisi tentang lampiran teks-teks agama yang memberikan
aturan sederhana untuk membangun altar seperti kotak, persegi panjang, dan
lain-lain. Sedangkan catatan The Siddhanta Surya menjelaskan tentang fungsi
dari Trigonometri(sinus, kosinus, dan sinus invers), juga aturan untuk
menentukan gerakan yang sebenarnya dari posisi-posisi benda langit.
Matematika mulai berkembang di Arab
pada tahun 800 M(Matematika Islam) dikemukakan oleh seorang matematikawan
Persia, Muhammad ibn Musa Al-Khawarizmi atau yang lebih sering disebut “Bapak
Aljabar” yang kemudian perkembangan dari aljabar lebih lanjut dibuat oleh
Al-Karaji dengan memperluas metodologi untuk menggabungkan kekuatan dan akar
integer-integer dari jumlah yang tak tentu.
Perkembangan matematika dari zaman
dahulu hingga sekarang sangat luas. Penemuan-penemuan matematika dibuat
sepanjang sejarah dan berlanjut hingga kini. Melalui penalaran logika dan abstraksi,
matematika berkembang dari pemecahan, perhitungan, pengukuran, maupun
pengkajian sistematis. Dan kini matematika digunakan di seluruh dunia sebagai
alat penting di berbagai bidang.
0 komentar:
Posting Komentar