Mengajar
matematika merupakan kegiatan pengajar agar peserta didiknya belajar untuk
mendapatkan matematika, yaitu kemampuan, keterampilan, dan sikap tentang
matematika itu. Hal-hal tersebut harus relevan dengan tujuan belajar yang
disesuaikan dengan struktur kognitif yang dimiliki peserta didik. Ini dimaksudkan
agar terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik. Interaksi akan terjadi
apabila menggunakan cara yang cocok yang disebut dengan metode mengajar
matematika. metode mengajar matematika yaitu suatu cara
atau teknik mengajar matematika yang disusun secara sistematis dan logis.
Ditinjau dari cara berpikir mendapatkan
penyelesaian, metode deduktif dibagi menjadi dua macam yaitu Metode Analitik
dan Metode Sintetik. Metode Analitik yaitu metode yang berjalan dari yang tidak diketahui ke yang diketahui. Dimulai dari
apa yang harus dicari atau dibuktikan, kemudian mengaitkan dengan hal-hal yang
diketahui dan akhirnya dapat
memperoleh hasil. Sedangkan metode sintetik adalah metode yang berjalan dari yang diketahui ke yang tidak diketahui. Dimulai dengan
apa yang sudah diketahui, kemudian
mengaitkan dengan hal yang harus diketahui dari masalah yang akan diselesaikan,
dan akhirnya mendapatkan penyelesaiannya.
Terdapat beberapa macam metode mengajar
yang dapat dipakai sebagai seorang guru matematika yaitu
Metode Ekspositori, Metode Penemuan, dan Metode Laboratorium. Metode Ekspositori
merupakan suatu cara
untuk menyampaikan ide atau memberikan informasi dengan lisan ataupun tulisan.
Pada umumnya metode ini berlangsung satu arah, pengajar memberikan ide atau
gagasan dan peserta didik menerimanya. Lalu Metode
Penemuan adalah suatu cara
untuk menyampaikan ide atau gagasan lewat proses menemukan. Sedangkan Metode Laboratorium merupakan salah satu metode atau cara yang membantu
pengembangan baik pada matematika maupun pendidikan matematika itu sendiri,
karena metode ini mampu menarik minat peserta didik terhadap matematika.
Sedangkan metode yang digunakan dalam
pengembangan pendidikan matematika adalah Metode Pembuktian,
Metode Pemecahan Masalah, dan Metode proyek matematika di luar kelas. Dalam metode
pembuktian, apabila peserta
didik sudah berhasil merumuskan suatu permasalahan, mereka itu perlu
membuktikannya. Tetapi pembuktian ini harus berdasarkan argumentasi yang sahih,
bukan asal-asal saja. Sedangkan dalam
metode pemecahan masalah, seorang
murid perlu memecahkan banyak masalah agar merasa senang terhadap prosesnya dan
guru dapat berperan sebagai penuntun dengan memberikan pengalamannya selama
bertahun-tahun dalam pemecahan masalah. Dan dalam metode proyek
matematika di luar kelas, Kegiatannya dilakukan di luar kelas, dan sebaiknya
dalam kelompok, dan kelompok itu hanya diberi tugas. Mereka sendiri yang
membuat perencanaannya dan melakukan pekerjaannya, serta membuat laporannya
secara tertulis.